ALGORITMA LAUT dan HUJAN
di Akhir Mei 2011
Bila kau seumpama LAUT dan HUJAN,
ALGORITMA ini merelasikan OMBAK dan HUJAN,
Ombak itu pelukan, hujan itu deras bisikan,
dan GEMURUH adalah dentum CINTA yang tak henti menghantam dada,
Menghujamkan airmata ke penjuru semesta,
Menjelma kepak_kepak camar yang menjaga samudera.
Perahu itu AKU...
Di ujung tanjung, debar jantungmu melantunkan ombak...
Jemarimu menggulung rindu...
Di ujung kelambu kalbu, bermanja menghelai lembar demi lembar rambutmu seakan menyisir pantai.
PASIR adalah KANVAS perjalananku,
Tempat setiap jejak kucetak dengan sajak,
Jejak yang kau himpun di lengan ombak,,MEMELUKU.
Pantai itu AKU, selalu rapat di SISIMU...
HUJAN....
Di sudut buku kata_kata berdesakan memasuki guguran hujan.
Langit seakan berkilatan menggoreskan tanda seru.
Cahaya menjelma gemuruh.
Hujan membasuh unggun sajakku,
Mengeramas setiap aksara,
Menggenangi ruh huruf dengan bening airmata.
Lalu tersisa sebagai butiran yang menetes di akhir paragraf.
Dan di halaman berikutnya itu AKU...
AKU.....
Yang selalu hanyut bersamamu.
yang selalu rapuh tanpamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar